Thursday, October 29, 2009

Rumah Bayi (Tertera Ayat Al-Quran) Mahu Dibakar..


GAMBAR fail menunjukkan seorang ulama mendukung Ali di rumahnya di Kizlyar, Dagestan pada 19 Oktober lalu.

MOSCOW - Sekumpulan penduduk Islam mengancam mahu membakar rumah ibu bapa bayi yang kulitnya tertera ayat al-Quran, Ali Yakubov di Kizlyar, Dagestan, lapor sebuah akhbar kelmarin.

Bayi itu yang berumur sembilan bulan dilahirkan oleh ibunya, Madina manakala bapanya bertugas sebagai seorang pegawai polis.

"Mereka (sekumpulan penduduk Islam itu) mendakwa tidak munasabah Allah menunjukkan tanda-tanda kebesarannya melalui seorang budak lelaki yang dilahirkan oleh keluarga pegawai polis," kata datuk bayi itu, Magomed-Kadyr.

"Mereka menganggap kami (pegawai polis yang bekerja untuk pemerintah Rusia) sebagai orang kafir," tambahnya.

Menurutnya, sebuah kereta membawa kumpulan bersenjata itu tiba di rumah mereka pada waktu siang.

ANTARA ayat al-Quran yang terdapat pada kulit Ali.
Anggota-anggotanya kemudian menuntut mereka menunjukkan bayi berkenaan sebelum beredar tetapi mereka mengancam untuk datang lagi.

Selepas insiden itu, seorang penguasa tempatan menyediakan enam pengawal keselamatan untuk mengawal keluarga berkenaan.

Ibu bayi itu menyatakan bahawa ayat suci al-Quran itu hilang pada kulit Ali apabila kumpulan bersenjata itu tiba tetapi muncul semula selepas mereka beredar.

Dagestan yang terletak di selatan Rusia dan bersempadan dengan Chechnya bergolak akibat pertempuran berterusan di antara kumpulan-kumpulan Islam dan pihak berkuasa Rusia selama beberapa tahun selepas Moscow didakwa menindas penduduk Islam di wilayah itu. - Agensi

Wednesday, October 7, 2009

Ayat-Ayat Allah Swt dalam Gempa di Sumatera


Salam..sekadar perkongsian...fikir fikirkan..

Gempa bumi dengan magnitud 7.6 yang melanda Sumatera Barat sekitar 5.16 (17:16) petang waktu Indonesia Barat(6.15 petang waktu Malaysia) mengakibatkan beberapa bangunan utama di Padang mengalami kerosakan teruk seperti Rumah Sakit Umum Pusat M Jamil Padang, Rumah Sakit Selasih dan Hotel Rocky. Sumber:HarianMetro

Segala sesuatu kejadian di muka bumi merupakan ketetapan Allah Swt. Demikian pula dengan musibah bernama gempa bumi. Hanya berselang sehari setelah kejadian, beredar khabar—di antaranya lewat sms—yang mengkaitkan waktu terjadinya musibah tiba gempa itu dengan surat dan ayat yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an.

“Gempa di Padang jam 17.16, gempa susulan 17.58, esoknya gempa di Jambi jam 8.52. Cuba lihat Al-Qur’an!” demikian bunyi sms yang beredar. Siapa pun yang membuka Al-Qur’an dengan tuntunan sms tersebut akan merasa kecil di hadapan Allah Swt. Demikian ayat-ayat Allah Swt tersebut:

17.16 (QS. Al Israa’ ayat 16): “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

17.58 (QS. Al Israa’ ayat 58): “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”

8.52 (QS. Al Anfaal: 52): (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”

Tiga ayat Allah Swt di atas, yang ditunjukkan tepat dalam waktu kejadian tiga gempa kemarin di Sumatera, berbicara mengenai azab Allah berupa kehancuran dan kematian, dan kaitannya dengan hidup bermewah-mewah dan kederhakaan, dan juga dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Ini begitu menarik sekali.

Gaya hidup bermewah-mewah seolah disimbolisasikan dengan acara pelantikan anggota DPR yang memang WAH. Kedurhakaan boleh jadi disimbolkan oleh tidak ditunaikannya amanah umat selama ini oleh para penguasa, namun juga tidak tertutup kemungkinan kedurhakaan kita sendiri yang masih banyak yang lalai dengan ayat-ayat Allah atau malah menjadikan agama Allah sekadar sebagai alat untuk meraih kehidupan duniawi dengan segala kemewahannya (yang sebenarnya menipu).

Dan yang terakhir, terkait dengan “Fir’aun dan para pengikutnya”, percaya atau tidak, para pemimpin dunia sekarang ini yang bergabung dalam kelompok Globalis (mencita-citakan The New World Order) seperti Dinasti Bush, Dinasti Rotschild, Dinasti Rockefeller, Dinasti Windsor, dan para tokoh Luciferian lainnya yang bergabung dalam Bilderberg Group, Bohemian Groove, Freemasonry, Trilateral Commission (ada lima tokoh Indonesia sebagai anggotanya), sesungguhnya masih memiliki ikatan darah dengan Firaun Mesir (!).

David Icke yang dengan tekun selama bertahun-tahun meneliti garis darah Firaun hingga sekarang, dalam bukunya “The Biggest Secret”, menemukan bukti jika darah Firaun memang mengaliri tokoh-tokoh Luciferian sekarang ini seperti yang telah disebutkan di atas. Bagi yang ingin menelusuri keturunan darah Fir’aun tersebut hingga ke Dinasti Bush, silakan cari diwww.davidicke.com (Piso-Bush Genealogy), dan ada pula di New England Historical Genealogy Society.

Nah, bukan rahsia lagi jika sekarang Indonesia berada di bawah cengkaman kaum NeoLib. Kelompok ini satu kubu dengan IMF, World Bank, Trilateral Commission, Round Table, dan kelompok-kelompok elit dunia lainnya yang bekerja menciptakan The New World Order. Padahal jelas-jelas, kubu The New World Order memiliki garis keturunan dengan Firaun. Kelompok Globalis-Luciferian inilah yang mungkin dimaksudkan Allah Swt dalam QS. Al Anfaal ayat 52 di atas. Dan bagi mendukung pasangan ini, mungkin boleh dipanggil sebagai “…pengikut-pengikutnya.”

Dengan adanya berbagai “kebetulan” yang Allah Swt sampaikan dalam musibah gempa kemarin ini, Allah Swt jelas hendak mengingatkan kita semua. Apakah semua “kebetulan” itu sekadar sebuah “kebetulan” semata tanpa pesan yang berarti? Apakah pesan Allah Swt itu akan mengubah kita semua agar lebih taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya? Atau malah kita semua sama sekali tidak peduli, bahkan menertawakan semua pesan ini sebagaimana dahulu kaum kafir Quraiys menertawakan dakwah Rasulullah Saw? Semua terpulang kepada diri kita masing-masing. Wallahu’alam bisowab. (Ridyasmara)